Pemilihan
Raja Hutan Rimba
Seisi
penghuni Hutan Rimba sibuk bukan main akhir-akhir ini. Itu dikarenakan sebentar
lagi acara besar akan dilaksanakan di negeri mereka. Dimana-mana, tidak ada
obrolan lain yang mereka bicarakan. Di padang rumput, di sungai, di danau
tempat minum, di mana pun semuanya membicarakan hal yang sama. Membicarakan
tentang para kandidat raja baru mereka. Segala macam jenis reklame menghiasi
sudut-sudut negeri Hutan Rimba.
Semua
reklame menceritakan visi dan misi, janji-janji dan akhirnya tetap berujung
pada satu hal, yaitu pilih sang kandidat. Sepertinya, pertarungan pemilihan
raja Hutan Rimba kali ini akan begitu ramai. Sebab, selain Raja Singa yang
kembali mencalonkan dirinya sebagai kandidat raja, ada juga Macan, Serigala,
Musang, Elang, Ular dan Buaya yang mencalonkan diri mereka untuk menduduki
kursi tertinggi di negeri Hutan Rimba.
Dari
sekian calon ada dua calon yang begitu menonjol, yaitu Raja singa dan Serigala.
Sebab, kedua calon itu terlihat bersaing sangat ketat. Dari perang iklan di
televisi-televisi Rimba, perang reklame di jalanan Hutan Rimba, sampai perang
opini di berbagai media. Saling melempar kesalahan. Saling mengkritik. Dan yang
jelas, mereka ingin saling menjatuhkan.
Serigala
mengatakn kalau kepemipinan Raja Singa selama ini hanya membuat seluruh
penghuni Hutan Rimba sengsara. Bayangkan setiap keluarga harus memberikan
daging buat makan sang Raja Singa, kalau sampai tidak memberikan daging, maka
Raja akan memilih sendiri anggota kelurga itu untuk dimakan. Benar-benar kejam.
Katanya.
Dan
Raja Singa membalasnya, Serigala juga seekor pemakan daging. Jadi, jangan suka
asal bicara. Berkaca dulu di air danau sambil minum airnya. Kalau dirinya,
belum tentu lebih baik dari Raja Singa. Kata sang Raja Singa. Mendengar hal
itu, Serigala menjadi kesal dan marah atas balasan yang berikan oleh Raja Singa
melalui salah satu media di Hutan Rimba.
Sang
Serigala pusing bukan kepalang, ia berpikir keras untuk mencari cara agar bisa
menang dalam pemilihan Raja Hutan Rimba kali ini. Sebab, dia sadar bahwa kehebatan
Raja Singa dalam memimpin kehidpan di Hutan Rimba masih begitu kuat di hati
para penghuni Hutan Rimba. Walau sang Raja Singa tidak begitu memberikan
perubahan yang berarti bagi kehidupan para penghuni Hutan Rimba. Tetapi, sejak
kepemimpinan Raja Singa, kondisi Hutan Rimba menjadi agak tertib dan teratur.
Tidak ada lagi pemburu yang berani memasuki wilayah mereka setelah terjadi
penyerangan besar-besaran yang dipimpin Raja Singa dan seluruh anak buahnya, yang
sering disebut sebagai Laskar Singa. Kurang lebih lima belas orang tewas dan
yang lainnya luka-luka dalam penyerangan tersebut. Dan sampai saat ini para
pemburu tidak ada yang berani untuk kembali lagi ke Hutan Rimba untuk memburu
hewan.
Itu
adalah hal sangat hebat sejak beberapa tahun terakhir. Setidaknya, satu masalah
yang paling serius yang dialami para penghni Hutan Rimba dapat terselasaikan.
Walau masih ada masalah lain yang sampai saat ini belum jugaa terselesaikan,
yaitu masalah penggundulan hutan mereka yang masih saja terjadi sampai sekarang
ini. Hingga akhirnya mereka hampir kehilangan setengah dari tempat tinggal
mereka. Karena penggundulan itu, banyak penghuni Hutan Rimba yang tergusur
tempat tingglanya dan mereka harus mengungsi. Mereka semua hidup dengan ketidak
pastian.
Mereka
kekurangan makanan, daun-daun sangat sulit didapatkan. Padang rumput menghilang
akibat penggundulan hutan. Padahal hampir delapan pulu lima persen penghuni
Hutan Rimba adalah pemakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Para rusa, domba,
kambing sapi, kelinci, zebra, gajah jerapah, orang utan badak, dan semuanya
kelaparan. Mereka semua menginginkan sebuah perbaikan dalam hidup meraka.
Itulah yang mereka mimpikan.
Sebenarnya,
Serigala tidak terlalu peduli dengan hal itu. Sebab, selain dia tidak memakan
sayuran dia sendiri juga mendapatkan keuntungan dari semua ini. Itu karena di
negeri Hutan Rimba ini, hanya dialah satu-satunya, pemilik padang rumput
terluas dan tersubur. Jadi, secara tidak langsung dia mendapatkan keuntungan dari
masalah ini. Setiap hari seluruh penghuni yang mayoritas adalah pemakan
tumbuh-tumbuhan berbondong-bondong datang unutk membeli rumput dan daun-daun
segar padangnya. Tidak dapat terhitung berapa banyaknya daging segar yang dapat
ditukar dengan rumput-rumput hijau itu.
Tapi,
Serigala tidak hanya ingin menjadi pengusaha yang sukses tetapi dia juga ingin
menjadi penguasa Hutan Rimba. Sepertinya, gagah sekali bermahkota emas dan duduk
di singgasana berlapiskan berlian di gua yang mewah. Ada banyak pelayan dan
anak buah yang menjaga dan mengawalnya setiap saat. Tentu, dia tidak akan
repot-repot membayar para serigala lapar untuk menjadi penjaga padang rumput
miliknya agar tidak dicuri oleh binatang lain, agar tidak ada binatang yang mau
makan gratis tanpa membayar dengan memberikannya daging segar. Sebab, aka ada
banyak pelayan kerajaan Hutan Rimba yang rela untuk ditugaskan menjaga padang
rumput miliknya itu. Dan tentu saja, kas kerajaanlah yang akan membayar gaji
mereka.
Mimpi-mimpi
itu membuat sang Serigala menjadi lebih berniat untuk menjadi penguasa Hutan
Rimba. Ia tidak begitu bernafsu untuk melakukan aktivitas. Dia juga mulai bosan
melihat perang iklan yang masih menghiasi layar televisi Hutan Rimba. Hanya
itu-itu saja, perang opini dan perang visi misi menjadi raja. Tak ada ide yang
bagus lagi. Tentu para penghuni Hutan Rimba akan bosan dengan berita-berita
sepeti itu. Mereka semua menginginkan bukti yang lebih nyata. Tetapi apa?
Pikirnya.
Dengan
sedikit malas tangan Serigala meraih remote televisinya, dan dia mulai
memencet-mencet tobol yang ada di remote televisinya. Hampir seluruh chanel
televise Hutan Rimba menayangkan berita tentang pemilihan raja Hutan Rimba yang
beberapa hari lagi akan segera dilaksanakan. Dan semua masih tetap sama, tetap
dengan janji-janji saja. Itu ssemua sangat membosankan, katanya.
Hingga
akhirnya, tangan Serigala memencet satu tombol, program televisi manusia. Ada
seorang manusia sedang membacakan berita terkini. Di negeri para manusia akan
diadakan pemilihan presiden, beragam cara dilakukan para calon presiden
dialakukan untuk mencari perhatian kepada semua rakyatnya. Dari memasang iklan,
perang opini sampai membagi-bagikan kaos gratis, sembako dan uang uang kepada
rakyatnya. Padahal, katanya hal ini tidak boleh dilakukan karena ini merupakan
tindakan illegal dan itu dilarang. Tapi, tetap saja banyak calon presiden yang
tidak mematuhinya dan tetap saja melakukannya agar mendapatkan suara terbanyak
dalam pemilihan umum.
Mata
serigala terpaku melihat berita itu, Dia terlihat begitu bersemangat. Karena,
para manusia begitu suka cita, gembira, dan riang menerima kaos, sembako dan
uang dari anak buah calon presiden mereka.
Ini
adalah ide yang sangat bagus, kata Serigala. Kalau manusia saja yang katanya
memiliki kecerdasan di atas rata-rata makhluk yang ada di bumi ini begitu
senang menerima kaos, sembako gratis dan uang dari para calon presiden mereka,
bagaimana dengan penghuni Hutan Rimba? Tentu mereka akan memilihnya dalam
pemlihan raja Hutan Rimba nanti. Bayangkan, mereka akan menganggap dirinya
sebagai penolong para penghuni Hutan Rimba ketika mempersilahkan para penghuni
Hutan Rimba untuk makan gratis rumput-rumput segar yang ada di padang
rumputnya.
Tidak
diragukan lagi, delapan puluh lima persen suara penghuni Hutan Rimba akan
memilihnya. Dan itu akan membuatnya menjadi raja Hutan Rimba dengan sangat
mudah menggantikan Raja Singa yang sebelumnya menjadi penguasa di daratan Hutan
Rimba ini.
Sang
Serigala begitu bergairah membayangkan hal tersebut. Apalagi mengingat masa
kampanye akan segera berakhir. Secepat mungkin ia menuju ke kantor berita
televisi Rimba dan mulai memasang iklan bahwa rumput-rumput yang ada di padang
rumputnya akan diberikan secara gratis.
Keesokan
harinya ribuan hewan pemakan tumbuhan berbondong-bondong dating ke padang
rumputnya. Dan dia mempersilahkan mereka semua untuk memakan semua rumput yang
ada di padang rumputya. Semua ini bukti keseriusannya untuk memberikan
perubahan dalam kehidupan Hutan Rimba dan untuk mencapai tujuan utamanya yaitu
menjadi penguasa di Hutan Rimba.
Rusa
sebagai salah satu reporter televisi Rimba yang menyiarkan secara langsung
kejadian itu berhasil mewawancarai Serigala. “ Pak Serigala, seluruh penghuni
Hutan Rimba begitu antusias mengetahui iklan anda. Dan sejujurnya seluruh
pengamat politik di negeri Hutan Rimba mengatakan ini adalah sebuah hal yang
bagus sekali. Dan dengan begitu Pak Serigala akan mudah memenangkan pemilihan
raja” Kata Rusa. Serigala tersenyum mendengar hal itu.
“Saya
begitu senang mendengarnya. Dan apa yang saya lakukan sebagai bukti, kalau saya
memang ingin memberikan yang terbaik bagi penghuni Hutan Rimba.” Jawab Serigala.
“Tetapi ada pendapat bertentangan dari lawan anda Raja Singa, beliau mengatakan,
penghuni Hutan Rimba jangan mudah percaya dengan janji-janji yang Serigala
berikan untuk makan gratis. Sebab, itu semua hanya hal licik. Dan setelah
pemilihan, dia akan menerkam seluruh penghuni Hutan Rimba.” Kata Rusa.
“Ya
terserah saja dia mau berkomentar apa, yang terpenting saya sudah melakukan
yang terbaik bagi negeri ini, dan akan memberikan perubahan.” Kata Serigala
agak bergairah. Hal itu membuat para hewan yang ada di padang rumputnya
meneriakan,”Perubahan! Perubahan! Perubahan”. Seluruh penghuni Hutan Rimba
begitu memuja Serigala.
Akhirnya
hari pemilihan raja tiba. Semua penghuni Hutan Rimba mendatangi tempat
pemungutan suara. Dan tentu saja hapir delapan puluh lima persen diantara
mereka memilih Serigala, dan hanya sepuluh persen saja yang memillih Raja Singa
dan sisanya melmilih yang lain.
Setelah
hari pemungutan suara selesai, semua para penghuni Hutan Rimba menantikan hasil
yang akan selesai. Kini semua anggota pemungut suara sibuk menghitung-hitung
suara yang masuk. Dalam perhitungan suara semua calon raja berharap-harap cemas
menantikan hasilnya. Tetapi diantara kandidat raja, Serigala hanya
tenang-tenang saja menantikannya. Itu dikarenakan dia sudah yakin sekali bahwa
sebagian besar penghuni Hutan Rimba akan memilihnya.
Dan
pada malam harinya, ketua pemungutan suara membacakan hasil dari pemungutan
suara kemarin. Dan seperti yang semua sudah ketahui pasti Serigalalah yang
menjadi raja baru Hutan Rimba. Semua penghuni Hutan Rimba bersorak riang. Tak
lama setelah itu Serigala pun didaulat menjadi raja baru Hutan Rimba.
Semua
penghuni bersorak,”Hidup Raja Serigala! Hidup Raja Serigala! Hidup Raja
Serigala!”. Keesokan harinya Raja Serigala mulai menempati singgasana kerajaan
dengan didampingi oleh pengawal dan pelayan yang senatiasa setiap waktu
mengawal dan melayaninya. “Akhirnya hal yang kuimpi-impikan selama ini
terwujud. Semua usha yang aku lakukan tidak sia-sia. Semuanya berhsil dan kini
aku benar benar menjadi seorang Raja”. Kata Raja Serigala.
Kini kehidupan di
Hutan Rimba yang sekarang dipimpim oleh Raja Serigala mulai membaik walau masih
ada banyak permaslahan yang belum juga dapat deselesaikan. Ternyata hal licik
yang seperti Raja Serigala lakukan dapat megahlahkan segalanya. Walau Raja
Serigala memenangkan pemilihan raja dengan cara licik tapi memiliki tujuan
untuk memberikan perubahan dan itu dapt terwujud dengan para penghuni Hutan
Rimba kini dapat memakan rumput di padang rumputnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar