Kamis, 21 Februari 2013

Cerpen Pemilihan Raja Hutan Rimba


Pemilihan Raja Hutan Rimba

Seisi penghuni Hutan Rimba sibuk bukan main akhir-akhir ini. Itu dikarenakan sebentar lagi acara besar akan dilaksanakan di negeri mereka. Dimana-mana, tidak ada obrolan lain yang mereka bicarakan. Di padang rumput, di sungai, di danau tempat minum, di mana pun semuanya membicarakan hal yang sama. Membicarakan tentang para kandidat raja baru mereka. Segala macam jenis reklame menghiasi sudut-sudut negeri Hutan Rimba.
Semua reklame menceritakan visi dan misi, janji-janji dan akhirnya tetap berujung pada satu hal, yaitu pilih sang kandidat. Sepertinya, pertarungan pemilihan raja Hutan Rimba kali ini akan begitu ramai. Sebab, selain Raja Singa yang kembali mencalonkan dirinya sebagai kandidat raja, ada juga Macan, Serigala, Musang, Elang, Ular dan Buaya yang mencalonkan diri mereka untuk menduduki kursi tertinggi di negeri Hutan Rimba.
Dari sekian calon ada dua calon yang begitu menonjol, yaitu Raja singa dan Serigala. Sebab, kedua calon itu terlihat bersaing sangat ketat. Dari perang iklan di televisi-televisi Rimba, perang reklame di jalanan Hutan Rimba, sampai perang opini di berbagai media. Saling melempar kesalahan. Saling mengkritik. Dan yang jelas, mereka ingin saling menjatuhkan.
Serigala mengatakn kalau kepemipinan Raja Singa selama ini hanya membuat seluruh penghuni Hutan Rimba sengsara. Bayangkan setiap keluarga harus memberikan daging buat makan sang Raja Singa, kalau sampai tidak memberikan daging, maka Raja akan memilih sendiri anggota kelurga itu untuk dimakan. Benar-benar kejam. Katanya.
Dan Raja Singa membalasnya, Serigala juga seekor pemakan daging. Jadi, jangan suka asal bicara. Berkaca dulu di air danau sambil minum airnya. Kalau dirinya, belum tentu lebih baik dari Raja Singa. Kata sang Raja Singa. Mendengar hal itu, Serigala menjadi kesal dan marah atas balasan yang berikan oleh Raja Singa melalui salah satu media di Hutan Rimba.
Sang Serigala pusing bukan kepalang, ia berpikir keras untuk mencari cara agar bisa menang dalam pemilihan Raja Hutan Rimba kali ini. Sebab, dia sadar bahwa kehebatan Raja Singa dalam memimpin kehidpan di Hutan Rimba masih begitu kuat di hati para penghuni Hutan Rimba. Walau sang Raja Singa tidak begitu memberikan perubahan yang berarti bagi kehidupan para penghuni Hutan Rimba. Tetapi, sejak kepemimpinan Raja Singa, kondisi Hutan Rimba menjadi agak tertib dan teratur. Tidak ada lagi pemburu yang berani memasuki wilayah mereka setelah terjadi penyerangan besar-besaran yang dipimpin Raja Singa dan seluruh anak buahnya, yang sering disebut sebagai Laskar Singa. Kurang lebih lima belas orang tewas dan yang lainnya luka-luka dalam penyerangan tersebut. Dan sampai saat ini para pemburu tidak ada yang berani untuk kembali lagi ke Hutan Rimba untuk memburu hewan.
Itu adalah hal sangat hebat sejak beberapa tahun terakhir. Setidaknya, satu masalah yang paling serius yang dialami para penghni Hutan Rimba dapat terselasaikan. Walau masih ada masalah lain yang sampai saat ini belum jugaa terselesaikan, yaitu masalah penggundulan hutan mereka yang masih saja terjadi sampai sekarang ini. Hingga akhirnya mereka hampir kehilangan setengah dari tempat tinggal mereka. Karena penggundulan itu, banyak penghuni Hutan Rimba yang tergusur tempat tingglanya dan mereka harus mengungsi. Mereka semua hidup dengan ketidak pastian.
Mereka kekurangan makanan, daun-daun sangat sulit didapatkan. Padang rumput menghilang akibat penggundulan hutan. Padahal hampir delapan pulu lima persen penghuni Hutan Rimba adalah pemakan tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan. Para rusa, domba, kambing sapi, kelinci, zebra, gajah jerapah, orang utan badak, dan semuanya kelaparan. Mereka semua menginginkan sebuah perbaikan dalam hidup meraka. Itulah yang mereka mimpikan.
Sebenarnya, Serigala tidak terlalu peduli dengan hal itu. Sebab, selain dia tidak memakan sayuran dia sendiri juga mendapatkan keuntungan dari semua ini. Itu karena di negeri Hutan Rimba ini, hanya dialah satu-satunya, pemilik padang rumput terluas dan tersubur. Jadi, secara tidak langsung dia mendapatkan keuntungan dari masalah ini. Setiap hari seluruh penghuni yang mayoritas adalah pemakan tumbuh-tumbuhan berbondong-bondong datang unutk membeli rumput dan daun-daun segar padangnya. Tidak dapat terhitung berapa banyaknya daging segar yang dapat ditukar dengan rumput-rumput hijau itu.
Tapi, Serigala tidak hanya ingin menjadi pengusaha yang sukses tetapi dia juga ingin menjadi penguasa Hutan Rimba. Sepertinya, gagah sekali bermahkota emas dan duduk di singgasana berlapiskan berlian di gua yang mewah. Ada banyak pelayan dan anak buah yang menjaga dan mengawalnya setiap saat. Tentu, dia tidak akan repot-repot membayar para serigala lapar untuk menjadi penjaga padang rumput miliknya agar tidak dicuri oleh binatang lain, agar tidak ada binatang yang mau makan gratis tanpa membayar dengan memberikannya daging segar. Sebab, aka ada banyak pelayan kerajaan Hutan Rimba yang rela untuk ditugaskan menjaga padang rumput miliknya itu. Dan tentu saja, kas kerajaanlah yang akan membayar gaji mereka.
Mimpi-mimpi itu membuat sang Serigala menjadi lebih berniat untuk menjadi penguasa Hutan Rimba. Ia tidak begitu bernafsu untuk melakukan aktivitas. Dia juga mulai bosan melihat perang iklan yang masih menghiasi layar televisi Hutan Rimba. Hanya itu-itu saja, perang opini dan perang visi misi menjadi raja. Tak ada ide yang bagus lagi. Tentu para penghuni Hutan Rimba akan bosan dengan berita-berita sepeti itu. Mereka semua menginginkan bukti yang lebih nyata. Tetapi apa? Pikirnya.
Dengan sedikit malas tangan Serigala meraih remote televisinya, dan dia mulai memencet-mencet tobol yang ada di remote televisinya. Hampir seluruh chanel televise Hutan Rimba menayangkan berita tentang pemilihan raja Hutan Rimba yang beberapa hari lagi akan segera dilaksanakan. Dan semua masih tetap sama, tetap dengan janji-janji saja. Itu ssemua sangat membosankan, katanya.
Hingga akhirnya, tangan Serigala memencet satu tombol, program televisi manusia. Ada seorang manusia sedang membacakan berita terkini. Di negeri para manusia akan diadakan pemilihan presiden, beragam cara dilakukan para calon presiden dialakukan untuk mencari perhatian kepada semua rakyatnya. Dari memasang iklan, perang opini sampai membagi-bagikan kaos gratis, sembako dan uang uang kepada rakyatnya. Padahal, katanya hal ini tidak boleh dilakukan karena ini merupakan tindakan illegal dan itu dilarang. Tapi, tetap saja banyak calon presiden yang tidak mematuhinya dan tetap saja melakukannya agar mendapatkan suara terbanyak dalam pemilihan umum.
Mata serigala terpaku melihat berita itu, Dia terlihat begitu bersemangat. Karena, para manusia begitu suka cita, gembira, dan riang menerima kaos, sembako dan uang dari anak buah calon presiden mereka.
Ini adalah ide yang sangat bagus, kata Serigala. Kalau manusia saja yang katanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata makhluk yang ada di bumi ini begitu senang menerima kaos, sembako gratis dan uang dari para calon presiden mereka, bagaimana dengan penghuni Hutan Rimba? Tentu mereka akan memilihnya dalam pemlihan raja Hutan Rimba nanti. Bayangkan, mereka akan menganggap dirinya sebagai penolong para penghuni Hutan Rimba ketika mempersilahkan para penghuni Hutan Rimba untuk makan gratis rumput-rumput segar yang ada di padang rumputnya.
Tidak diragukan lagi, delapan puluh lima persen suara penghuni Hutan Rimba akan memilihnya. Dan itu akan membuatnya menjadi raja Hutan Rimba dengan sangat mudah menggantikan Raja Singa yang sebelumnya menjadi penguasa di daratan Hutan Rimba ini.
Sang Serigala begitu bergairah membayangkan hal tersebut. Apalagi mengingat masa kampanye akan segera berakhir. Secepat mungkin ia menuju ke kantor berita televisi Rimba dan mulai memasang iklan bahwa rumput-rumput yang ada di padang rumputnya akan diberikan secara gratis.
Keesokan harinya ribuan hewan pemakan tumbuhan berbondong-bondong dating ke padang rumputnya. Dan dia mempersilahkan mereka semua untuk memakan semua rumput yang ada di padang rumputya. Semua ini bukti keseriusannya untuk memberikan perubahan dalam kehidupan Hutan Rimba dan untuk mencapai tujuan utamanya yaitu menjadi penguasa di Hutan Rimba.
Rusa sebagai salah satu reporter televisi Rimba yang menyiarkan secara langsung kejadian itu berhasil mewawancarai Serigala. “ Pak Serigala, seluruh penghuni Hutan Rimba begitu antusias mengetahui iklan anda. Dan sejujurnya seluruh pengamat politik di negeri Hutan Rimba mengatakan ini adalah sebuah hal yang bagus sekali. Dan dengan begitu Pak Serigala akan mudah memenangkan pemilihan raja” Kata Rusa. Serigala tersenyum mendengar hal itu.
“Saya begitu senang mendengarnya. Dan apa yang saya lakukan sebagai bukti, kalau saya memang ingin memberikan yang terbaik bagi penghuni Hutan Rimba.” Jawab Serigala. “Tetapi ada pendapat bertentangan dari lawan anda Raja Singa, beliau mengatakan, penghuni Hutan Rimba jangan mudah percaya dengan janji-janji yang Serigala berikan untuk makan gratis. Sebab, itu semua hanya hal licik. Dan setelah pemilihan, dia akan menerkam seluruh penghuni Hutan Rimba.” Kata Rusa.
“Ya terserah saja dia mau berkomentar apa, yang terpenting saya sudah melakukan yang terbaik bagi negeri ini, dan akan memberikan perubahan.” Kata Serigala agak bergairah. Hal itu membuat para hewan yang ada di padang rumputnya meneriakan,”Perubahan! Perubahan! Perubahan”. Seluruh penghuni Hutan Rimba begitu memuja Serigala.
Akhirnya hari pemilihan raja tiba. Semua penghuni Hutan Rimba mendatangi tempat pemungutan suara. Dan tentu saja hapir delapan puluh lima persen diantara mereka memilih Serigala, dan hanya sepuluh persen saja yang memillih Raja Singa dan sisanya melmilih yang lain.
Setelah hari pemungutan suara selesai, semua para penghuni Hutan Rimba menantikan hasil yang akan selesai. Kini semua anggota pemungut suara sibuk menghitung-hitung suara yang masuk. Dalam perhitungan suara semua calon raja berharap-harap cemas menantikan hasilnya. Tetapi diantara kandidat raja, Serigala hanya tenang-tenang saja menantikannya. Itu dikarenakan dia sudah yakin sekali bahwa sebagian besar penghuni Hutan Rimba akan memilihnya.
Dan pada malam harinya, ketua pemungutan suara membacakan hasil dari pemungutan suara kemarin. Dan seperti yang semua sudah ketahui pasti Serigalalah yang menjadi raja baru Hutan Rimba. Semua penghuni Hutan Rimba bersorak riang. Tak lama setelah itu Serigala pun didaulat menjadi raja baru Hutan Rimba.
Semua penghuni bersorak,”Hidup Raja Serigala! Hidup Raja Serigala! Hidup Raja Serigala!”. Keesokan harinya Raja Serigala mulai menempati singgasana kerajaan dengan didampingi oleh pengawal dan pelayan yang senatiasa setiap waktu mengawal dan melayaninya. “Akhirnya hal yang kuimpi-impikan selama ini terwujud. Semua usha yang aku lakukan tidak sia-sia. Semuanya berhsil dan kini aku benar benar menjadi seorang Raja”. Kata Raja Serigala.
Kini kehidupan di Hutan Rimba yang sekarang dipimpim oleh Raja Serigala mulai membaik walau masih ada banyak permaslahan yang belum juga dapat deselesaikan. Ternyata hal licik yang seperti Raja Serigala lakukan dapat megahlahkan segalanya. Walau Raja Serigala memenangkan pemilihan raja dengan cara licik tapi memiliki tujuan untuk memberikan perubahan dan itu dapt terwujud dengan para penghuni Hutan Rimba kini dapat memakan rumput di padang rumputnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar