PUISI KONTEMPORER
Puisi
Kontemporer adalah bentuk puisi berusaha lari dari ikatan konvensional umum
puisi itu sendiri. Misalnya Sutardji Calzoum Bachri yang mulai tidak
mempercayai kekuatan kata tetapi ia mulai berpaling pada Eksistensi bunyi dan
kekuatan. Puisi kontemporer cenderung berbentuk aneh dan ganjil. Bahkan puisi
kontemporer dapat dikatakan seringkali memakai kata-kata yang kurang
memperhatikan santun bahasa, memakai kata-kata makian kasar, dan lain-lain.
Pemakaian kata-kata simbolik, gaya bahasa, irama, dan sebagainya dianggapnya
tidak begitu penting lagi. Kehadiran puisi kontemporer
merupakan perkembangan puisi Indonesia. Tahapan dari karya puisi kontemporer
tidak hanya mementingkan dari si penyair, tetapi tuntutan keharusan, kemestian,
dan kebenaran menjadi tahap yang utama dalam menciptakan sebuah puisi.
A. SOLITUDE
Oleh:
Sutardji Calzoum Bachri
yang
paling mawar
yang
paling duri
yang
paling sayap
yang
paling bumi
yang
paling pisau
yang
paling risau
yang
paling nancap
yang
paling dekap
samping
yang palling
Kau!
Analisis
1.
Tema Puisi
Puisi
jembatan ini bertemakan arti kesunyian.
2. Ciri-ciri:
-
Bentuknya tidak pasti atau bebas
-
Pada umumnya
bertemakan kritikan
-
Maknanya sangat
sulit ditangkap
-
Sering sekali mempermainkan
kata di dalamnya
3.
Isi
Larik ke
|
Bunyi larik
|
Isi
|
1
|
yang
paling mawar
|
Kesunyian itu mempunyai sifat yang
paling menarik, indah, dan harum seperti mawar.
|
2
|
yang
paling duri
|
Kesunyian itu memiliki sesuatu yang
menusuk, menyakitkan, menghalangi seperti duri.
|
3
|
yang
paling bumi
|
Kesunyian itu meiliki sifat seperti
tempat dalam merenungkan hidup seperti bumi tempat untuk kita hidup di dunia.
|
4
|
yang
paling pisau
|
Kesunyian itu memiliki sifat
seperti pisau yang sewaktu-waktu dapat berguna untuk memotong sesuatu tapi
juga dapat membahayakan jika salah potong.
|
5
|
yang
paling risau
|
Kesunyian itu memiliki sifat
merisaukan bagi orang yang mengalaminya.
|
6
|
yang
paling nancap
|
Kesunyian itu memiliki sifat yang
paling permanen jika terus menerus seseorang berda di dalamnya dan tidak
pernah berpikir untuk terlepas dari kesunyian itu.
|
7
|
yang
paling dekap
|
Kesunyian merupakan hal yang paling
mesra seperti orang yang sedang mendekap
|
8
|
samping
yang palling
Kau!
|
Yang mempunyai sifat yang paling
adalah “Kau” yaitu Tuhan. Jadi orang yang paling itu, adalah orang selalu
ingat Tuhan.
|
Kesimpulan:
Puisi Kontemporer adalah bentuk puisi berusaha lari dari ikatan
konvensional umum puisi itu sendiri. Dalam puisi Sutardji Calzoum Bachri yang
berjudul Solitude berisikan penjabaran dari arti kesunyian. Kesunyian itu
sendiri memiliki banyak sifat diantaranya menarik, menusuk, menyakitkan,
mendatangkan bahaya, dan mesra. Orang
yang paling mempunyai sifat dari yang paling adalah ia yang ingat keapada
Tuhannya dalam kesunyian hidupnya.
B. HEMAT
Oleh : Sutardji Calzoum Bachri
dari hari ke hari
bunuh diri pelan-pelan
bunuh diri pelan-pelan
dari tahun ke tahun
bertimbun luka di badan
bertimbun luka di badan
maut menabungKu
segobang-segobang
segobang-segobang
2.2 Anaisis
2.2.1
Ciri-ciri:
-
Bentuknya tidak pasti atau bebas
-
Diawali dengan huruf kecil
-
Maknanya sangat sulit ditangkap, tapi pesan yang disampaikan sangat berguna
bagi pembaca.
-
Sering sekali mempermainkan kata di dalamnya
2.2.2.
Isi
Hemat
Bait ke
|
Bunyi
|
Isi
|
Makna
|
1
|
dari hari ke hari
bunuh diri pelan-pelan |
Menjelaskan peristiwa manusia bertemu dengan
maut. Maut datang secara perlahan. Jika kita tidak memepersiapkan diri kita
akan tenggelam dalam maut tersebut.
|
Kematian pasti akan menjumpai setiap makhluk di
dunia ini. Oleh sebab itu sebelum kematian datang kita harus memperbanyak
amal ibadah kita agar kita mempunyai perbekalan di alam akhirat nanti.
|
2
|
dari tahun ke tahun
bertimbun luka di badan |
Semakin lama, maut semakin dekat kepada kita.
Maut datang dalam kepada kita saat kita berada dalam keadaan apapun dan
bagaimanapun. Dan apabila maut telah datang, itu adalah saat yang sangat
menyakitkan.
|
Kematian akan mendatangi siapa saja dan dalam
keadaan apapun. Dan kematian merupakan rasa sakit yang paling sakit dalam
dunia ini.
|
3
|
maut menabungKu
segobang-segobang |
Maut telah hadir dalam diri manusia,
sejak manusia hidup. Sejak manusia mulai bernapas di dunia, sejak itu pula
maut membenih dalam diri manusia.
|
Sejak manusia dalam kandungan, ia
sudah mempunyai takdir tersendiri yang menetukan jalan hidupnya.
|
Puisi tersebut menggambarkan bahwa
pertemuan manusia dengan maut tidaklah seperti peristiwa ketika seseorang
menemukan dompet di tengah jalan, maksudnya kejadian tersebut bukan terjadi
secara sengaja melainkan sudah ada ketentuannya. Maut telah hadir dalam diri
manusia, sejak manusia hidup. Sejak manusia mulai bernapas di dunia, sejak itu
pula maut membenih dalam diri manusia: ”maut menabungku/ segobang segobang”. Lambat
atau cepat, maut itu akan mendatangi manusia dalam keadaan apapun. Oleh sebab
itu, kita harus mempergunakan waktu sebaik-baiknya.
2.2.3
Tema
Puisi yang berjudul hemat ini
bertemakan datangnya maut.
3.
Simpulan
Puisi
kontemporer adalah puisi yang sudah tidak mementingkan kata melainkan lebih
mementingkan arti dari puisi tersebut. Walaupun puisi kontemporer juga sulit
untuk dimengerti isinya. Dalam puisi Sutardji yang berjudul Hemat kita dapat mengambil pelajaran
bahwa setiap makhluk di dunia ini pasti binasa oleh sebab itu ita harus memperbanyak
amal ibadah kita untuk kehidupan yang kekal nanti.
Pustaka
Acuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar